Rabu, 10 Desember 2008

Hari HAM

Padang, 10/12 - Seorang anak mengikuti peringatan hari HAM di pelataran gedung DPRD Sumbar, Rabu (10/12). Dari data LBH Padang, kasus pelanggaran HAM di Sumbar dari tahun ke
tahun terus meningkat. Tahun 2005 terjadi 110 kasus pelanggaran HAM, meningkat pada tahun 2006 dengan 175 kasus, tahun 2007 dengan 420 kasus dan tahun 2008 dengan 497 kasus. Berdasarkan jumlah kasus ini, total korban mencapai 356.589 orang dan 8.719 kepala keluarga. (KPFP-Iggoy el Fitra)

Cuci Pakaian

Padang, 10/12 - Seorang ibu, tampak mencuci pakaian di halaman rumahnya di kawasan Pasar Pagi Atas, Purus Padang, Rabu (10/12). Sangat memprihatinkan, pemandangan seperti ini masih banyak ditemui di sejumlah tempat di Kota Padang akibat tidak adanya sarana mandi cuci kakus (MCK) yang memadai. (KPFP-Haswandi)


Durian

Padang, 10/12 - Pedagang durian di Jalan Sisingamangaraja Padang, mulai menjajakan dagangannya sejak siang hingga sore, Selasa malam (09/12), pasca tibanya musim durian di kota tersebut. Menurut mereka, Selasa malam, durian dagangannya asal Pesisir Selatan laris, dijual mulai Rp15 ribu hingga Rp35 ribu per buah tergantung besarnya.


Bakar Kaki Sapi

Padang, 10/12 - Tidak mendapatkan kupon qurban Idul Adha, seorang nenek di kawasan Purus Padang terpaksa membakar kaki sapi qurban yang didapatkannya di beberapa lokasi pemotongan, Selasa (09/12). Kaki sapi qurban ini akan dijadikan santapan siang nenek ini. (KPFP-Haswandi)

Payung Pantai

Padang, 10/12 - Nuansa lain ditawarkan salah satu pedagang di Pantai Purus Padang, dengan menyediakan tempat duduk berupa empat kursi dan meja plastik disertai payung besar, Selasa sore (09/12). Hal itu berbeda dengan selama ini yang dilakukan para pedagang, mengembangkan tenda dan membuat kursi-kursi dengan sandaran panjang sehingga membuat para muda-mudi di sana berpeluan melakukan maksiat. (KPFP-Iggoy el Fitra)



Kupon Qurban

Padang, 10/12 - Sejumlah masyarakat Pasar Pagi Atas Purus Padang, saling berebutan untuk mendapatkan kupon qurban Idul Adha, Selasa (09/12). Pemberian kupon dadakan oleh panitia setempat membuat sebagian masyarakat takut tidak kebagian jatah qurban, apalagi kini kupon tidak hanya diberikan kepada masyarakat kurang mampu, tapi juga kepada masyarakat yang notabene orang kaya. (KPFP-Haswandi)